Kebatasan modal usaha sering jadi argumen orang malas mengawali binis. Walau sebenarnya, sudah lama perbankan dan beragam instansi keuangan sediakan service credit modal usaha yang dapat kamu gunakan, hingga mengawali usaha jadi lebih gampang.
Tetapi tidak berarti permasalahan permodalanmu kelar seutuhnya. Ingat, credit modal usaha yang kamu bisa itu ialah hutang yang perlu kamu lunasi. Lalu, bagaimana sich langkah urus modal usaha yang mengambil sumber dari hutang?
Mengelola Modal Jualan Online dari Utang
Pendataan hutang harus dilaksanakan dengan cermat dan jeli komplet dengan surat kesepakatan dengan pemberi utang. Bila sarana hutang datang dari bank atau instansi keuangan, biasanya akan diperlengkapi dengan kesepakatan dengan akte notaris.
Sarana hutang dari perseorangan juga harus dicatat dan seharusnya dibikin berbentuk kesepakatan. Semua hutang baik dari instansi atau dari perseorangan harus terdaftar dan diinventaris dengan jeli, karena tersangkut kewajiban ke faksi ke-3 yang perlu disanggupi.
Surat kesepakatan harus berisi hak dan kewajiban kedua pihak. Bahkan juga harus dicatat kesepakatan langkah pembayaran pelunasan pembayaran hutang jika usaha kamu tidak jalan sama sesuai gagasan.
Tidak boleh tergesa-gesa mengawali usaha berjualan online dengan jumlah besar. Mulai usaha dengan hutang usaha dalam jumlah kecil dan tenor yang pendek. Dengan permulaan yang kecil dan tenor yang pendek, karena itu kamu dapat semakin gampang membayar hutang.
Membayar hutang menolong kamu membuat rekam jejak. Maknanya kamu dapat semakin dipercayai untuk mendapat kontribusi pendanaan yang semakin besar di masa datang. Jumlah hutang yang kecil biasanya tidak membutuhkan agunan asset hingga kamu tidak perlu cemas kehilangan asset jika usaha berjualan online tidak jalan seperti keinginan.
Sumber pembayaran hutang dapat datang dari pendapatan bulanan atau juga bisa hasil dari usaha yang kamu lakukan. Juga bisa gabungan dari ke-2 nya. Sesudah memutuskan sumber uang untuk bayar hutang, cara setelah itu pahami konsep pengendaliannya.
- Bayar hutang dari upah atau pendapatan bulanan?
Sepanjang usaha kamu belum hasilkan, pasti pendapatan kamu yang perlu ‘dikorbankan’ untuk bayar angsuran hutang. Ada pakem yang perlu kamu turuti supaya modal angsuran credit usaha yang kamu bayarkan tidak mengusik keuangan kamu sendiri. Pertama, besarnya peruntukan angsuran hutang jangan lebih dari 30 % dari upah atau pendapatan bulanan kamu.
Mengapa? Karena kamu masih tetap perlu beraktivitas seperti makan, transportasi, ongkos listrik dan bermacam keperluan harian yang lain. Jika jatah pengeluaran untuk bayar angsuran hutang lebih dari 30 %, dicemaskan keperluan harian tidak tercukupi. Jika sudah ini, tidak cuma usahamu yang amburadul. Hidupmu juga akan turut amburadul.
- Bayar hutang hasil dari usaha
Jika semenjak awalnya kamu putuskan bayar hutang hasil dari usaha berjualan, karena itu yakinkan usaha yang digerakkan dapat jalan dengan keuntungan di atas bunga hutang. Misalkan bila bunga utang 13 % /tahun, karena itu profit bisnis kamu agar lebih dari13 % /tahun.
Targetkan supaya besarnya angsuran /bulan tidak melewati 30 % dari penghasilan usaha dan upayakan supaya jumlah keseluruhnya hutang tidak melewati 50 % dari keseluruhan asset usaha yang sudah dilakukan.
Ingat, selainnya jadi “amunisi” untuk meningkatkan usaha, hutang dapat menjadi lawan yang dapat merusak usaha bila tidak diatur baik. Resiko berutang akan ada bila batas di atas terlintasi apabila cash flow yang diharap melenceng dari gagasan.
Berhati-hati dengan hutang, yang biasanya didapat dengan mempertanggungkan asset, karena ketidakberhasilan membayar mempunyai potensi pada kehilangan asset, bila usaha kita pailit.