Kamu tentu sudah kenal kembali dengan yang bernama besaran dan satuan. Yup, sudah pasti. Kamu telah pelajari besaran dan satuan di kelas 7 SMP. Di kelas 10 ini, kamu akan belajar kembali, tetapi yang diulas makin lebih dalam dari mulanya, terutamanya pada bagian pengukur.
Kamu masih ingat tidak sich besaran dan satuan apa itu? Mari, coba diingat kembali, sekalian kilas balik saat-saat SMP bisa kok. Siapa tahu kamu mendapati kembali masa lalu yang sempat pernah raib. Haha. Bukan demikian idenya ya, gaes. Jika bicara mengenai besaran dan satuan, yang pertama tebersit di pemikiran ialah massa badanku ialah 45 kg atau panjang tiang sekolahku capai 5 m. Nach, yang disebutkan besaran ialah massa dan panjang, sedang satuannya ialah kg dan m. Supaya lebih memahami kembali, yok kita baca artikel berikut ini bersama.
Apa Itu Besaran dan Satuan?
Saat sebelum jauh, kita harus tahu dahulu pemahaman dari besaran dan satuan untuk mempermudah kita mengambil langkah ke tingkatan seterusnya. Aduh, tingkatan seterusnya seperti apakah saja dech, kak. Besaran ialah segala hal yang bisa diukur dan dipastikan dengan angka, dan mempunyai satuan. Yuk kita sama – sama mempelajari apa itu satuan bersama Jadijuara.com
Satuan apa itu? Satuan ialah segala hal yang mengatakan hasil pengukur atau pembeda dari satu besaran. Kamu harus juga tahu jika ada yang bernama Satuan Internasional (SI), di mana SI itu sebagai satuan pengukur baku yang diputuskan oleh International Bureau of Weights and Measures (BIPM) dan berlaku universal. Jika ada satuan baku, bermakna ada satuan tidak baku dong? Iya benar. Jika satuan baku itu misalnya mtr., sekon, kg. Sedang satuan tidak baku itu ibarat jengkal dan cara, di mana tiap orang pasti mempunyai panjang jengkal dan cara yang lain.
Jika satuan itu ada dua tipe, besaran tidak ingin kalah dong. Besaran ada dua tipe, yakni besaran dasar dan turunan. Nach, SI itu dipakai dalam tujuh besaran dasar yang bakal diulas seterusnya.
Besaran Dasar dan Satuannya
Besaran dasar ialah besaran yang tidak berawal dari besaran lain, tetapi besaran sebagai dasar untuk memutuskan besaran lainnya. Ada 7 jenis besaran yang sudah disetujui sebagai berikut ini:
Besaran Turunan dan Satuannya
Besaran turunan ialah besaran yang di turunkan dari besaran dasar. Misalnya ialah kecepatan dengan satuannya m/s yang di turunkan dari besaran panjang/waktu. Agar semakin terangnya, kamu langsung bisa menyaksikan contoh besaran turunan dan satuannya di bawah ini.
Apa Itu Dimensi?
Sesudah kamu ketahui besaran dan satuan itu seperti apakah, saat ini kita ulas mengenai dimensi. Dimensi ialah wujud penulisan besaran memakai simbol satuan besaran dasar dalam kata lain sebagai langkah memperlihatkan besaran turunan dari besaran dasar penyusunnya. Ciri-cirinya yakni ada simbol besaran dasar yang dijepit oleh kurung siku. Yok, langsung saja kita saksikan contoh dimensi pada tabel di bawah ini.
Kamu tak perlu bingung, penghitungan dimensi masih sama kok seperti penghitungan biasa. Namun jika ini memakai simbol yang dijepit kurung siku. Selanjutnya, jika nilai perkalian dicatat pangkat positif, sedang untuk pembagian dicatat pangkat negatif. Langsung saja dech saksikan contoh di bawah ini supaya lebih terang.
Nach, semacam itu, gaes. Maka yang perlu kamu tahu rumusnya, kemudian pasti kamu dapat membuat jadi dimensi besaran. Gampang kan?
Tetapi, kurang lebih kamu tahu tidak apa sich faedah tuliskan rumus-rumus itu jadi dimensi besaran? Pertama, kamu dapat ketahui di antara rumus yang satu dengan yang lain rupanya mempunyai kesamaan dimensi, misalnya usaha dengan energi. Ke-2 , dengan besaran dimensi, kamu jadi tahu jika satu kesamaan itu pas atau mungkin tidak.
Pengukur dan Ketidakpastian
Saat ini, kita akan pelajari mengenai pengukur dan pemrosesan data. Pengukur apa itu sich? Pengukur ialah memperbandingkan satu besaran yang diukur dengan satu satuan. Kita mengambil contoh saat menghitung panjang pensil. Pasti kamu memerlukan penggaris dan pensilnya, kan? Penggaris dipakai untuk menyaksikan satuan panjang, sedang pensil sebagai benda yang bakal kita mencari tahu besarannya. Contoh pengukur yang lain yakni massa, memakai timbangan untuk ketahui berat tubuh. Atau saat yang diukur dengan jam atau stopwatch. Nach, itu semua terhitung contoh memperbandingkan satu besaran.
Tetapi, hasil pengukur pun tidak selama-lamanya tentu lho, gaes. Di antara alat ukur yang satu dengan yang lain dapat mengakibatkan ketidaksamaan hasil. Misalkan saat kamu menghitung satu benda memakai penggaris dan periode sorong, karena itu hasilnya dapat sama dan juga bisa ada ketidaksamaan walau sedikit. Disamping itu, factor yang lain kecuali ketidaksamaan alat ukur bisa juga karena dilaksanakan berkali-kali untuk memperoleh hasil yang paling tepat. Gimana sudah mengertikah adik – adik sekalian ? jadijuara.com akan memberikan kalian contoh soal” dari segala jenis pelajaran.