Asal-Usul Kabupaten TulungAgung
Informasi tentang Asal-Usul Kabupaten Tulungagung ini kami ambil dari website yang khusus membahas mengenai sejarah kota dan daerah di Indonesa serta Informasi Kalender Jawa yakni website www.enkosa.com, semoga bermanfaat!
Daerah Tulungagung telah ditempati sejak zaman prasejarah. Yang pertama dihuni adalah homo wajakensis. Manusia prasejarah yang fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Tulungagung Selatan. Lokasinya konon di Dusun Nglepung, Desa Wajak, Kecamatan Campurdarat.
Ada beberapa versi asal usul Tulungagung. Salah satu versi menyebutkan bahwa nama Tulungagung sebenarnya berasal dari dua kata ‘Toeloeng dan Agoeng. Arti dari kedua kata tersebut adalah Toeloeng yang berarti mata air dan Agoeng yang berarti besar. Sebelumnya, nama kota ini adalah Kabupaten Ngrawa. Pengucapan kata Ngrawa sendiri konon berasal dari banyaknya daerah rawa yang ada atau dalam bahasa Jawa “Ngrowo”. Tulungagung awalnya hanya bagian dari kabupaten Ngrawa. Saat itu, ibu kota masih berada di daerah Kalangbret.

Sejak beberapa tahun lalu, ada koreksi terkait penetapan hari jadi kota Tulungagung. Menurut sebuah prasasti yang ditemukan di daerah Thani Lawadan yang kini diyakini bernama Wates, usia kota ini sudah sangat tua. Dari prasasti Lawadan terlihat bahwa kota ini didirikan pada tanggal 12 November 1205.
Sejarah Kabupaten TulungAgung
Prasasti tertanggal 18 November 1205-Jumat Pahing- dikeluarkan oleh Prabu Srengga, raja terakhir kerajaan Daha. Raja yang terkenal dengan nama Prabu Dandanggendis. Isinya kurang lebih berisi tentang pemberian keringanan pajak dan keistimewaan seperti pembebasan tanah atau “sima”.
Alasan pemberian “hadiah” tersebut adalah karena jasa para prajurit Lawadan atas dedikasi dan bantuannya kepada kerajaan dalam mengusir musuh dari Timur. Berkat bantuan prajurit Lawadan, raja yang harus meninggalkan istana bisa kembali berkuasa.
Pada masa Mataram Islam yaitu pada masa Sri Pakubuwono I dan VOC pada tahun 1709, nama Kalangbret masih digunakan sebagai ibu kota Kabupaten Ngrawa. Demikian pula dalam perjanjian Giyanti (1755), nama Kalangbret disebut-sebut sebagai salah satu wilayah asing kerajaan Yogyakarta.
Kalangbret sebagai kadipaten asing Mataram terbentuk sejak perjanjian Giyanti. Daerah tersebut kemudian dijadikan ibu kota Kabupaten Ngrawa pada tahun 1750– 1824 M, yaitu dari masa Mataram Islam hingga masa kolonial. Bupati pertama Kabupaten Ngrawa adalah Kyai Ngabehi Mangundirono.
Nama Kalang Bret telah dikenal sejak tahun 1255 M (Prasasti Mula-Malurung) dan diulang di Negara Kretagama (1635 M) sebagai Kalangbret. Atas dasar itu, legenda yang ada tentang asal muasal Kalabret dari adipati Kalang yang tewas dalam keadaan kacau balau oleh pangeran Sapi Kegelapan masih mentah.
Kota Tulungagung Dari Jaman Penjajahan
Sebelum bernama Kabupaten Ngrawa di wilayah Tulungagung, Katumenggungan Wajak didirikan pada masa pemerintahan Sultan Agung. Perlawanan ini berlangsung hingga terbentuknya Kadipaten Ngrawa dengan pusat pemerintahan di Wajak sejak perjanjian Giyanti. Hal ini terjadi antara tahun 1615 – 1709 M pada masa Mataram Islam dan masa kolonial.
Ketika masih berupa Katumenggungan, Senapati Mataram bernama Surontani. Sosok yang sangat legendaris itu dimakamkan di Desa Wajak Kidul Boyolangu.
Katumenggungan Wajak diakhiri dengan berdirinya Kabupaten Ngrawa dengan ribuan kota di Kalangbret. Nama “Rawa” telah dikenal sejak tahun 1194 M (Prasasti Kemulan) dan diulang dalam Negarakertagama (1365 M), yang kemudian diubah menjadi “Ngrawa”.
Pemimpin Kabupaten Tulung Agung
Ketika tampuk kepemimpinan berada di tangan KRT Pringgodiningrat Bupati Ngrawa IV yang memerintah dari tahun 1824 – 1930, ibu kota Kabupaten Ngrawa dipindahkan ke sisi timur sungai Ngrawa yang ada sekarang. Selanjutnya, kota baru ini menjadi pusat pemerintahan atau ibu kota Kabupaten Ngrawa.
Penetapan Kabupaten Tulung Agung
Terjadi pada masa penjajahan sampai sekarang. Pada tahun 1800-an sampai dengan tahun 1901 nama “Toeloeng Agoeng” digunakan sebagai nama salah satu kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Ngrawa. Nama Kabupaten Ngrawa berubah menjadi Kabupaten Tulungagung pada 1 April 1901, pada masa pemerintahan Bupati Ngrawa ke-11 RT Partowijoyo.
Nah itulah sedikit ulasan tentang asal-usul kota Tulung Agung, semga informasi tentang sejarah kota Tulung Agung di atas dapat menambah wawasan serta menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat!